Puisi Singkat Cinta Untuk Ayah – Kasih ibu memang menenangkan, namun cinta dari ayah seringkali menentramkan. Meskipun tak banyak diantara kita yang dekat dengan ayahnya namun bukan berarti ayah tak menyayangi kita. Hanya saja, terkadang ayah tidak tahu bagaimana mengekspresikan rasa cintanya kepada kita. Namun demikian, selalu ada cinta dalam diamnya seorang ayah, ada kasih dalam dinginnya seorang ayah dan ada khawatir yang dalam dari cueknya seorang ayah. Untuknyalah, sebagai ungkapan terimakasih kita kepada Ayah mari simak puisi cinta untuk ayah dibawah ini.
Meskipun terkadang ayah kesulitan untuk mencurahkan dan menyampaikan perasaan sayangnya kepada anak-anaknya. Namun dalam hati ia berteriak bahkan mungkin teriakannya ini adalah suara yang paling kencang namun sulit didengar. Namun demikian, yakinlah cinta dan kasih sayang seorang ayah kepada anak-anaknya adalah cinta yang sama tulus dan besarnya dari kasih seorang ibu.
Tanpa seorang ayah mungkin selama ini kita akan kesulitan menikmati apa yang kita miliki saat ini. Mungkin pula kita tidak akan menjadi diri kita saat ini. Dari keringat seorang ayah dan jerih payahnyalah hidup yang kita rasakan saat ini tidak terlalu sulit seperti perjuangan yang ia lakukan.
Untuknyalah, sebagai ungkapan terimakasih kita atas besarnya cinta yang diberikan ayah kita. Maka mari simak rangkaian puisi cinta untuk ayah dibawah ini yang penuh dengan makna. Baca juga:
Puisi Singkat Cinta Untuk Ayah
Beberapa rangkaian puisi cinta untuk ayah ini diharapkan mampu menjadi motivasi dan pengingat diri bahwa meskipun ayah tidak terlalu dekat dengan kita. Namun bukan berarti membuat kita mengabaikan kasih sayang yang ia berikan. Karena sejatinya, kurangnya waktu yang ayah miliki untuk kita dikarenakan perjuangannya yang begitu menyita waktu.
Meski Ayah Terkesan Tak Perduli, Namun…
Mungkin tidak seperti ibu yang setiap kali kita kesakitan ia selalu memanja kita dan banyak rasa khawatir yang ditunjukan oleh ibu kepada anak-anaknya. Ayah cenderung jarang menghabiskan waktu bersama dengan kita. Selain itu, mungkin ayah cenderung kurang perhatian terhadap kita. Hal inilah yang seringkali membuat anak-anak mengasumsikan bahwa ayah tidak mencintai kita.
Padahal tidak demikian, bila ayah tidak mencintai kita maka tidak akan ia bersusah payah menggadaikan lelah dan waktunya hanya demi untuk bisa mencukupi kebutuhan istri dan anak-anaknya. Tidak mungkin pula seorang ayah menjadi pelindung dan penjaga dalam diam ketika anak-anak mereka menghadapi kesulitan.
Saat kita kecil dulu tentu orang lain akan merasa takut ketika kita mengatakan kita akan mengadukan semuanya pada ayah kita. Ini tentu menjadi symbol bahwa kehadiran seorang ayah amatlah penting dalam kehidupan seorang anak.
Nah, oleh karenanya sudah sepantasnya kita menyampaikan rasa cinta dan terimakasih kita atas cinta ayah yang tanpa pamrih. Atas rasa sayangnya dalam diam yang mungkin sering tak kita pahami. Namun tetap saja, semua itu ia lakukan demi menjaga kita anak-anaknya.
Ayah Adalah Guru yang Baik
Karakter seorang ayah yang cenderung cuek dan membiarkan anak-anak mereka untuk memilih apa yang mereka inginkan dan bertanggung jawab dengan pilihan mereka. Adalah bukti bahwa seorang ayah adalah seorang guru yang baik.
Ia tak seperti ibu yang akan cenderung memanjakan kita dan memenuhi segala keinginan kita. Ayah lebih tegas dengan segala hal ketika kita tidak menuruti perintahnya maka ayah akan mudah mengambil jalan hukuman untuk mendisplinkan kita.
Ketika kita masih kecil kita mungkin sering menganggap bahwa sikap ayah yang demikian adalah cermin bahwa ayah tidak seperti ibu yang begitu mencintai kita dengan sangat dalam. Namun barulah ketika kita beranjak dewasa kita memahami bahwa semua yang ayah lakukan semata ia lakukan demi menjauhkan kita dari kerugian dan penyesalan.
Semoga cinta yang tulus senantiasa tercurah untuk kedua orangtua kita. Dan semoga ayah dan ibu kita senantiasa diberikan kesehatan dan usia yang panjang oleh Allah SWT. Karena tentunya kita ingin mereka ada bersama dengan kita sampai kita dewasa, menikah dan memberikan mereka cucu.
Ayah Selalu Yakin
Sekilas kita akan putar memori beberapa tahun ke belakang betapa kepercayaan seorang ayah besar terhadap anak-anaknya. Meskipun saat beranjak remaja ayah cenderung tidak pernah mempercayai kita. Namun semua itu ia lakukan atas dasar cinta dan rasa takutnya bila anak yang mereka cinta terjerumus pada hal-hal yang buruk.
Namun bila kita sadari sebenarnya ayah senantiasa memberikan kepercayaannya pada kita. Sewaktu kita masih kecil dulu mungkin terlintas dalam ingatan ketika belajar mengendarai sepeda untuk pertama kalinya.
Anda yang diajarkan bersepeda oleh ayah mungkin anda ingat bagaimana ayah yang akan dengan mudah membiarkan kita mengayuh sepeda seorang diri bahkan saat kita belum bisa melakukannya.
Terjatuh dan sering terluka ketika belajar tidak pernah dipandang ayah sebagai suatu hal yang besar. Ia hanya akan menata, mengawasi dan menjaga kita dari jauh. Dan bahkan ketika kita terjatuh ia hanya meminta kita untuk berdiri dan kembali mencobanya. Hal ini ia lakukan semata karena besarnya kepercayaan ayah terhadap anaknya. Bahwa anaknya bisa melakukannya.
Ketika Ayah Mulai Percaya
Terkadang jarak yang kita rasakan antara kedekatan kita dengan ayah sebenarnya kita sendiri yang menciptakan. Sikap ayah yang sebelumnya tidak demikian, yang dingin dan enggan untuk bercengkrama bersama dengan anak-anaknya. Semata hal ini kita sendiri yang ciptakan. Maka dari itu, ketika mendapati sikap ayah yang dingin dan cuek sebenarnya siapa yang harus disalahkan.
Bisa jadi sikap ayah yang dingin dikarenakan kekecewaannya yang mendalam yang ia rasakan. Dahulu ketika ayah mulai memberikan kepercayaannya kepada anak-anaknya dan mereka melanggar kepercayaan yang diberikan tersebut. Pada akhirnya, hal ini tentu membawa kesakitan yang besar untuk seorang ayah.
Ketika dengan besar hati seorang ayah memberikan rasa percayanya pada putra dan putri mereka. Namun dengan mudah mereka menyia-nyiakan kepercayaan tersebut. Maka tentu bila kita ada diposisi ayah kita pun kita akan sedih dan meraskan kecewa yang dalam. Maka dari itu, jangan egois dan mau menang sendiri minta maaflah kepada ayah kita dan jadilah orang yang bisa dipercaya.
Jika Cinta Itu Adalah
Banyak diantara kita yang menyalah artikan kasih sayang kedua orangtua kita. Kasih sayang dan rasa khawatir yang diberikan oleh kedua orangtua kita, terutama rasa khawatir yang mereka miliki seringkali kita artikan sebagai sikap yang berlebihan.
Nasihat yang diberikan oleh ayah dan ibu pada setiap hal kecil yang kita lakukan. Seringkali kita anggap sebagai tindakan yang mengekang dan mendefinisikan bahwa orangtua kita adalah orangtua yang kolot.
Namun itulah wujud dari cinta yang sebenarnya. Cinta yang sejati adalah rasa cinta yang diwujudkan dengan rasa peduli yang besar. Apalagi sebagai seorang orangtua yang memiliki tanggung jawab yang besar dalam mendidik anak-anak mereka. Tentunya, tidak ada orangtua yang ingin bila anak mereka tersesat pada jalan yang salah.
Itulah mengapa, setiap kesalahan kecil saja akan berusaha diperbaiki dengan apapun caranya. Bahkan ketika harus terus menerus memarahi dan memberikan nasihat untuk anak-anaknya. Maka demikian, sebagai seorang anak yang baik jangan pernah membenci kedua orangtua kita hanya karena mereka sering menasihati kita. Sebab begitulah kasih yang tulus dari ayah dan ibu.
Ayah Selalu Punya Alasan
Selama ini mungkin salah satu alasan yang membuat simpati kita kepada seorang ayah tidak sebesar seperti yang kita berikan pada ibu kita. Mungkin dikarenakan kita tidak pernah melihat ayah menunjukan sisi lemahnya pada kita anak-anaknya.
Sebaliknya, ayah selalu nampak gagah dan penuh dengan karisma. Bahkan tak jarang anak-anak yang menakuti ayah mereka karena figur seorang ayah yang dianggap mengerikan. Akan tetapi, semua itu tidaklah benar. Hanya karena ayah jarang menunjukan sisi lemah dan emosionalnya.
Bukan berarti ayah adalah seorang yang kuat yang tidak pantas dicintai. Justru kekuatan yang ayah dapatkan untuk tidak menangis dikarenakan beliau takut bahwa seseorang yang selama ini dilihat sebagai sosok yang tegar oleh anak-anaknya adalah figur yang salah.
Demi mempertahankan kepercayaan anak-anak mereka akan sosok ayah yang kuat. Seorang ayah rela mencari banyak alasan untuk tidak pernah meneteskan air mata meskipun ada banyak kesedihan yang menimpa mereka. Dengan susah payah seorang ayah akan berusaha menyembunyikan kesedihannya dari anak-anak mereka.
Darah Pun Tidak Akan Pernah Cukup Membayar Keringat Ayah
Gambaran bagaimana besarnya jasa seorang ayah dalam keluarga yang tidak akan pernah tergantikan oleh apapun. Bahkan bila diibaratkan ketika seorang anak sampai berdarah-darah membela keluarganya. Hal tersebut pun masih belum cukup membayar keringat dan jasa dari seorang ayah.
Nah, dari hal inilah maka sudah seharusnya rasa sayang dan cinta kita senantiasa diberikan kepada kedua orangtua kita, termasuk kepada ayah. Meskipun terkadang kasih sayang ayah tidak sehangat ibu. Namun dari ayahlah kita belajar bagaimana menyikapi kehidupan dengan lebih tegas.
Dari seorang ayah pula kita memahami bagaimana menjadi seorang yang tegar sebab ujian didalam hidup akan terus menerus mengikuti kemanapun kita pergi. Oh ayah semoga setiap keringat yang engkau keluarga demi aku dan ibu senantiasa dicatat sebagai amal kebaikan yang akan menyelematkanmu nanti diakhir zaman.
Cinta Ayah Adalah Matahari
Kasih sayang kedua orangtua, baik ayah dan ibu sudah semestinya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Sebab ketika seorang anak menyia-nyiaokan dua cinta yang besar ini maka sungguh kerugian akan menjadi miliknya. Sebab kasih sayang kedua orangtua adalah kasih cinta yang tulus yang tidak akan mungkin bisa kita dapatkan dari oranglain.
Cinta ayah dan ibu adalah kasih yang sejati yang tidak pernah mengharapkan balas jasa. Meskipun ayah dan ibu tahu dengan mencintai kita yang masih kecil tidak akan membuahkan apa-apa untuk mereka. Namun mereka tetap memperjuangkan jiwa dan raganya hanya untuk menjaga kita.
Maka bila diibaratkan kasih seorang adalah rembulan yang menyinari malam. Maka kasih dari seorang ayah adalah matahari pagi dengan kehangatannya. Untuk itulah, jangan pernah sia-siakan kasih sayang mereka sebab cinta ibu dan ayah tidak akan pernah bisa dibeli dengan apapun.
Selagi mereka masih ada maka jangan pernah sia-siakan cinta yang mereka berikan. Sayangi dan cintai juga kedua orangtua kita sebagaimana banyaknya cinta yang kita dapatkan dari mereka. Sebelum semuanya terlambat sebelum ayah dan ibu dipanggil Sang Maha Kuasa maka manfaatkan waktu yang masih ada bersama dengan mereka.
Perjuangan yang Amat Istimewa
Tidak semata apa yang kita miliki saat ini dan pencapaian yang kita dapatkan kini adalah hasil dari diri kita sendiri. Sebab dari kesuksesan seorang anak tentu selalu ada dukungan dari keluarganya. Maka dari itu, jangan pernah lupakan kedua orangtua dan keluarga saat kita sudah mampu melakukan pencapaian yang besar dalam hidup kita.
Apalagi sampai tidak mengakui kehadiran dan keberadaan mereka dalam hidup kita. Hanya karena sebagai anak yang sudah dewasa kita sudah mampu mencukupi kehidupan kita sendiri.
Sebab bagaimanapun tanpa bantuan dari kedua orangtua dan tanpa jasa kedua orangtua sewaktu kita kecil. Dan perjuangan seorang ayah dalam mencukupi setiap kebutuhan dalam hidup. Serta usaha ibu dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya. Maka tentunya kita tidak akan pernah bisa menginjakkan kaki kita di dunia dan menjadi diri kita saat ini.
Maka dari itu, seberapa suksesnya diri kita dan seberapa besar pencapaian yang kita dapatkan. Jangan pernah buang orangtua kita sebab dari merekalah kita bisa mendapatkan apa yang kita miliki saat ini. Terimakasih kepada ayah yang mengorbankan tenaga dan waktunya untuk bisa menghidupi kita. Dan terimakasih kepada ibu atas jiwa dan raganya mencintai kita dengan tulus.
Nasihat Ayah
Bagaimana pentingnya kehadiran seorang ayah dalam kehidupan seorang anak. Sebab dari ayah seorang anak akan belajar banyak perspektif dalam memandang suatu hal. Ketika seorang ibu lebih sering memandang suatu hal dengan penuh emosi.
Seorang ayah akan lebih memiliki pandangan yang praktis dan terkesan sederhana. Pelajaran seperti inilah yang mungkin tidak kita dapatkan di sekolah atau tenaga pendidik lainnya. Melainkan dari kedua orangtua kita. Maka dari itu, jangan pernah bosan ketika kedua orangtua memberikan nasihat.
Sebab suatu saat nanti nasihat ini akan sangat berguna dalam kehidupan kita. Jangan sampai ketika kita memahami nasihat ayah dan ibu itu bermanfaat, lantas kita terlambat untuk mengucapkan kata terimakasih sebab mereka tak lagi ada di dunia ini.
